Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, lagi-lagi menyinggung soal warna biru dalam pernyataannya. Kekinian Hasto menyinggung warna biru lewat jersey atau seragam yang dipakai Timnas sepak bola Kroasia pada pertandingan semi final Piala Dunia 2022 melawan Argentina.
Dalam pertandingan itu memang Kroasia yang tak menggunakan jersey kebesarannya yakni warga dominasi garis silang merah putih, justru jersey yang dipakai berwarna biru. Pertandingan itu berakhir dengan kekalahan Kroasia atas Argentina 3-0.
Hasto menyampaikan, ada salah satu kader PDIP yakni Ketua Bidang Koperasi dan UMKM di DPP PDIP, Mindo Sianipar menduga kekalahan Kroasia disebabkan jersey timnasnya diganti ke warna biru.
"Pak Mindo ini ikut nonton tadi malam, makanya tadi bilang, kesalahan Kroasia adalah dia mengganti seragamnya dari merah putih menjadi biru," kata Hasto dalam acara pembekalan dan penguatan antikorupsi untuk bacaleg PDIP di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (14/12/2022) kemarin.
Baca Juga: Bambang Pacul Tak Mau PDIP Bernasib Seperti Timnas Jerman di Piala Dunia 2022
Menurutnya sambil berkelakar, kekalahan Kroasia melawan Argentina lantaran tim dengan bintang Luka Modric tersebut telah kehilangan semangat merah putihnya.
Padahal, kata Hasto, Kroasia banyak didukung oleh warga Indonesia lantaran ada kesamaan warna merah putih tersebut.
"Namanya saja ada Asia-Asianya, Kroasia kan. Eh begitu dilihat kok pakai biru. Nah itulah karena spirit merah putih hilang makanya kalah dengan Argentina," tuturnya.
Hasto juga menyebut Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat turut mengamini ucapanya terkait penyebab kekalahan Kroasia atas Argentina.
"Padahal penjaga gawangnya hebat itu selalu setiap penalti Kroasia menang. Tapi kaget dengan warna biru yang melekat di badannya. Itu kata Pak Mindo dan Pak Djarot," kelakar Hasto.
Sindiran Soal Si Biru
Sebelumnya, Hasto memuji Partai Amanat Nasional atau PAN sebagai partai yang memiliki warna biru yang cerah. Ia mengaku miliki kedekatan dengan partai besutan Zulkifli Hasan tersebut.
Hal itu disampaikan Hasto saat menjadi pembicara dalam acara diskusi bertema Suksesi Kepemimpinan 2024 yang digelar oleh PP Muhammadiyah dalam menyambut Muktamar Muhammadiyah, Selasa (15/11/2022).
Awalnya Hasto menyapa para narasumber diantaranya Sekjen PAN Eddy Soeparno, Wakil Ketua Umum DPP PPP Arsul Sani dan Rektor Universitas Muhammadiyah Ma'mun Murod. Eddy disapa lebih dulu oleh Hasto dengan kelakar.
"Yang saya hormati mas Eddy Soeparno Sekjen PAN ini orang sering sebut Sekjen PAN ini BC birunya cerah hehe," kata Hasto.
Hasto mengaku sangat bersahabat dengan Eddy, bahkan kerap kali melakukan diskusi.
"Jadi sahabat baik kita sering berdiskusi bersepeda bersama. Apalagi kalau masuk Muhammadiyah dia makin cerah," ungkapnya.
Selain itu Hasto juga turut menyapa Arsul Sani. Ia mengaku banyak berdiskusi dengan Arsul kala sama-sama mendukung Jokowi-Maruf di pemilihan presiden.
"Kiyai Arsul Sani terimakasih Kiyai ini juga teman berdiskusi pada saat Pilpres saling berjuang bahu membahu sangat cocok kerja sama dengan kiyai Arsul sani ini," tuturnya.
Hasto juga kemudian menyapa Ma'mun Murod dalam kesempatan yang sama.
Adapun Hasto usai acara dirinya menjelaskan soal maksud ucapanya PAN sebagai partai biru cerah. Ia mengaku pernyataannya tersebut bukan menyindir partai-partai berwarna biru lainnya.
"Gak gak ada (sindiran), jadi ya itu karena hubungan emosional yang baik, kebetulan kami juga dekat dengan bang Zul ketua umum PAN dan pak Eddy, dan sering melakukan komunikasi politik," kata Hasto.
Tak hanya itu pada Oktober 2022 lalu Hasto juga menyinggung soal warna biru. Sindiran itu berkaitan adanya partai yang tadinya bergabung ke dalam barisan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin, kini telah lepas.